Selasa, 12 November 2013

PT. JA.net IT

Proposal CV JA.Net 

CV. JA.NET adalah usaha yang berjalan dibidang jasa, yang meliputi jasa pembuatan Database, jaringan,  Desain dan Pemrograman.
terdapat beberapa aspek yaitu :
Aspek Legal Perusahaan
Aspek SDM & Struktur Keanggotaan
Aspek Keuangan
Aspek Pemasaran 


Aspek Legal Perusahaan :
Rudi Eriyanto
Bagus Diyan Permadi

Bisa kita lihat surat-surat dibawah ini:


Akte Perseroan Komandir

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Surat Perjanjian Kredit


NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Aspek SDM & Struktur Organisasi :

SDM

1. Programmer
Dibutuhkan untuk membuat program aplikasi sesuai dengan pesanan klien.

2. Database Programmer
Pemrogram database untuk memenuhi kebutuhan klien yang akan membuat database, migrasi database, dan perawatan database.

3. Pengelola Jaringan
Membuat dan mengelola jaringan yang diiliki klien ditugaskan pada karyawan yang memiliki keahlian pada bidang jaringan.

4. Harware Expert
Klien dapat berkonsultasi dengan karyawan yang ahli di bidang perangkat keras komputer. Konsultasi untuk memberikan petunjuk pada klien tentang perangkat keras yang dibutuhkan.

5. Web Designer/Programmer
Mendesain dan memrogram web untuk klien dilakukan oleh karyawan yang memiliki keahlian di bidang web.

6. Finance and  Accounting
Dibutuhkan karyawan yang teliti dalam menyusun laporan keuangan serta jujur dalam menuliskan laporan keuangan perusahaan.

7. Satuan Pengawas Internal
Dibutuhkan karyawan yang bersih dari korupsi serta tegas dalam membasmi korupsi dalam perusahaan.

8. Administrasi
Dibutuhkan karyawan yang bisa dihandalkan dalam surat menyurat serta tepat waktu dalam mengurus penyuratan ke client.

9. Pemasaran
Dibutuhkan karyawan yang memiliki jaringan luas sehingga dapat memasarkan perusahaan di global.

10. Research
Dibutuhkan karyawan professional yang berlatar belakang research untuk mengembangkan adi daya perusahaan.
Struktur Organisasi



Aspek Keuangan :
Keuangan merupakan fungsi bisnis yang sangat penting, dimana keuangan menjadi faktor untuk menentukan anggaran, investasi, dan besarnya usahan yang akan dibuat. Aspek Keuangan adalah faktor yang menentukan biaya yang di keluarkan serta dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
1. Komponen Biaya
Modal yang diinvestasikan akan digunakan sebagai biaya modal. Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
a. Cost of Debt (Biaya Hutang)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan utang, dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian modal sendiri (ekuitas). Biaya Utang dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Biaya Utang sebelum Pajak (before-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), besarnya biaya utang sebelum pajak dapat ditentukan dengan menghitung besarnya tingkat hasil internal (yield to maturity) atas arus kas obligasi, yang dinotasikan dengan kd.
b. Biaya Utang setelah Pajak (after-tax cost of debt)
Menurut Warsono (2003: 139), mengatakan bahwa perusahaan yang menggunakan sebagian sumber dananya dari utang akan terkena kewajiban membayar bunga. Bunga merupakan salah satu bentuk beban bagi perusahaan (interest expense). Dengan adanya beban bunga ini akan menyebabkan besarnya pembayaran pajak penghasilan menjadi berkurang.
Biaya utang setelah pajak dapat dicari dengan mengalikan biaya utang sebelum pajak dengan (1 – T), dengan T adalah tingkat pajak marginal.
b. Biaya Saham Freferen

Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya (Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.

c. Cost of Equity (Biaya Modal Sendiri)

Biaya modal saham merupakan tingkat hasil pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu pendekatan Capital Aset Pricing Model (CAPM), dimana biaya modal laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan). Iramani  dan Febrian (2005).

Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penghitungan CAPM adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko ( Rf )
Tingkat suku bunga bebas risiko diambil dari suku bunga rata-rata Sertifikat Bank Indonesia (SBI) selama satu tahun. Rf  yang merupakan suku bunga obligasi pemerintah atau surat hutang pemerintah.

2. Return Pasar ( Rm )
Return pasar dapat diketahui dengan menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per bulan untuk tiap-tiap tahun.

3. Resiko Sistematis ( β )
Perkiraan koefisien beta saham ( β ) digunakan sebagai indeks dan risiko saham beta. Perhitungan beta dilakukan dengan pendekatan regresi.

d. Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)

Menurut Iramani  dan Febrian (2005), dalam praktek pembiayaan atau pendanaan yang digunakan perusahaan diperoleh dari berbagai sumber. Dengan demikian biaya riil yang ditanggung oleh perusahaan merupakan keseluruhan biaya untuk semua sumber pembiayaan yang digunakan.

2. Estimasi Biaya

Perhitungan biaya yang diperlukan dalam membuat melakukan investasi. Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya tempat, produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain sebagainya. Estimasi biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak kerugian bagi investor atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat berjalan dengan optimal.
3. Penyusunan Anggaran Investasi
Anggaran merupakan perhitungan modal yang dipergunakan dalam 1 periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top down dan bottom up.
Top Down
proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran Top Down ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang  dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
Bottom Up
proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up merupakan Komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran .
4. Cash Flow
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Rincian pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3. Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Para investor biasanya terlebih dahulu akan memperhatikan laporan arus kas dibandingkan laporan laba rugi (income statement). Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang paling buruk, sejauhmana perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
5. Kriteria Investasi
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen keuangan yang paling penting di antara ketiga keputusan jangka panjang yang diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya usulan investasi (proposal investasi).
2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan investasi tersebut.
3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan beberapa metode penilaian kelayakan investasi.
4. Memutuskan menerima atau menolak usulan investasi tersebut.
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non- konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional dikenal tiga macam tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
6. Pencatatan Keuangan
Keuangan yang masuk dan keluar oleh sebuah perusahaan wajib untuk dibukukan, hal ini berkaitan dengan jumlah omzet yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat dilihat neraca serta statistik laba yang diperoleh  perusahaan dari satu periode secara kontinyu. Pembukuan keuangan perusahaan biasanya dilakukan oleh staff accounting dengan mengambil berbagai sumber keuangan, seperti produksi, penjualan, marketing , dan bagian perusahaan lainnya.


Aspek Pemasaran :
Subhan Rubiansyah
Aldi Pranata
Pulung Bagaskoro


CV.JA.net adalah sebuah perusahaan yang menjualkan jasa yang berkaitan dengan masalah-masalah IT, seperti penanganan jaringan pada perusahaan, pembuatan Website CMS maupun full PHP, pembuatan multimedia serta  menangani kerusakan Hardware maupun Software. Kami memiliki 1000 karyawan berbagai cabang di Indonesia, yang memiliki kualitas skill dalam bidang IT.

Strategi dan Teknik Pemasaran pada PT.JA.net

  1. Strategi pemasaran yang kita jalankan harus memberikan pemahaman kepada konsumen, tentang apa saja yang kita kerjakan, dan apa yang kita produksi. Hal ini penting agar mereka bisa memahami bisnis yang kita sebelum memutuskan apakah mereka membutuhkan produk atau layanan kita.
  2. Berikan keuntungan pada tiap konsumen, setiap konsumen menginginkan kebutuhannya terpenuhi dengan mempercayai jasa kami dalam penanganan dalam bidang IT
  3. Bangun komunikasi pemasaran yang jelas, singkat dan fokus.
a.      Menggunakan Website, kita bisa mengetahui infomasinya di www.JAnet.com, ketika kita browsing dan ingin tahu profile dan infomasi didalam perusahaan kita.
Memiliki website atau blog sebagai sarana pemasaran secara online adalah keharusan, karena dengan memiliki wesite atau blog, usaha kita dapat terlihat secara online dalam 24 jam, dan dapat di akses oleh seluruh dunia, terlebih lagi website atau blog bisa kita buat lebih detail produk jasa yang dipasarkan.




b.      Melalui face to face ke konsumen, seperti menggunakan browsur,
Kita dapat memberitahu kepada konsumen, produk jasa apa yang kita pasarkan, dengan adanya pemberian browser memudahkan penyebaran informasi pemasaran juga terhadap  konsumen.



c.       Pemanfaatan Jaringan Sosial

Hampir semua pengguna internet mempunyai akun di situs jejaring social seperti facebook, twitter, Friendster, dan social network lainnya. Saat ini pengguna facebook atau twitter saja sudah hampir puluhan juta dari Indonesia saja,nah sampai saat ini istilah facebook marketing sangat berpotensi untuk mempromosikan produk JA.net ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar